10 September malam, ketika notifikasi aplikasi obrolan di handphone berbunyi. “Jay, kalau berkenan tanggal 6 aku sama Gultom mau naik Gede. Siapa tau kita bisa mengabadikan foto lagi biar kayak orang-orang kekinian. Hehe..” Dennis, kawan semasa SMA menghubungi dengan kata-kata itu. Meski sedang meriang dan banyak kekhawatiran soal kekuatan fisik, saya sulit menolak ajakan itu. Sedangkan Gultom, adalah kawan SMA juga. Kami bertiga beberapa kali satu rombongan dalam pendakian, salah satunya ke Merapi. 14 September malam (masih meriang), akhirnya ajakan tersebut saya terima dengan semangat. Energi saya jadi melimpah ruah ketika tahu bahwa sahabat-sahabat saya yang lain (Bayu dan Gida) juga ikut dalam pendakian kali ini. “Sekalian reuni,” pikirku. Celakanya, meriang ini masih berlanjut lama. Untungnya, saya merasa betul-betul sembuh kurang dari seminggu jelang tanggal yang kami sepakati. Atas kebaikan Bayu dan Dennis, serta jasa baik om Yohanes, semua logistik kelomp...