Menulis itu mudah. Menulis itu susah. Kalau mudah, kenapa tak semua orang mampu menulis baik? Kalau susah, mengapa produksi tulisan di media sosial selalu membanjir tiap kedipan mata? Mereka lalu berdebat di antara kedua pendapat itu. Bagi saya, menulis itu soal kebiasaan. Saya sepakat dengan rentetan manfaat dari menulis: melegakan, rekreatif, menyembuhkan gangguan psikologi, melatih berpikir, dan masih banyak lainnya. Namun, hati-hati. Sudah pernah dengar ungkapan “Jebakan dari orang yang berdoa adalah dia merasa suci”? Menulis barangkali juga demikian. Saya habis baca tulisan menarik di Twitter. Menulis: untuk merawat kewarasan. Membaca: untuk menyelami pikiran orang-orang waras. Bagaimana menurut anda? Sekilas, bagi saya, tulisan itu sombong. Itu kesombongan penulis. Penulis adalah orang—yang mengklaim dirinya—waras, lalu dirawat kewarasannya. Pertanyaannya, apakah berarti orang yang tidak menulis itu tidak merawat kewarasan? Sedangkan apa-apa yang tidak dira...