Hai sobat! Masih ingat dengan komitmen untuk tidak saling menjelek-jelekkan diri di depan orang-orang? Atau kamu tidak cukup percaya diri untuk membiarkan orang lain menilai diri tanpa informasi-informasi sepihakmu? Atau mencari teman untuk menghilangkan rasa hormat ke aku dan menyukaimu? Atau jangan-jangan.. kamu minta dikasihani? Dengan menceritakan diri kamu sebagai korban, aku sebagai pelaku kejahatan, dengan merendahkan perbuatanku lalu kamu akan dianggap tinggi dibanding aku? Ah, bukan apa-apa, sobat. Aku hanya mengingatkan. Karena.. bukan hanya kata-kata lucumu saja yang masuk telinga dan membuat aku tertawa, tapi juga kata-kata yang membuat tawa itu hilang seketika, berganti dengan rasa yang sulit untuk didefinisikan. Oh ya, perlu kamu tahu, namamu sering kusebut dalam doa pada Tuhanku, bukan kutukan. Sama sekali aku tak merasa perlu menceritakan keburukan-keburukanmu. Toh tiap orang punya keburukan, dan or...