27 September 2011
22 September 2011
Belajar?
17 September 2011
Panen Musim Gugur
Saya pernah baca artikel berjudul Panen Musim Gugur (ditulis di Majalah Tempo tahun 2009). Untuk memenuhi tugas mata kuliah Reportase Investigasi, saya kemudian menuliskan analisis singkat atas isi laporan.
Ringkasan artikel
Pengguguran janin (aborsi) ilegal merupakan bisnis yang marak di Jakarta. Ditemukan bahwa sekitar 100 klinik gelap melayani 100 ribuan klien yang hendak melepas janin setiap tahunnya. Mata rantai bisnis ini dimulai dengan calo-calo yang mengedarkan berbagai macam kartu nama kepada calon klien.
Selain itu tugas mereka juga sebagai “intel” yang menguping informasi operasi polisi. Dokter, dalam artikel ini, disebut sebagai pemain utama dalam bisnis ini. Biasanya dokter ini adalah pemain lama yang sudah pernah dihukum karena praktek aborsi gelap, namun kembali beroperasi setelah keluar dari penjara.
Yamaguchi Kumiko
15 September 2011
Bukan PPKn
Suatu ketika seorang laki-laki bertanya di depan para mahasiswa –terus terang berat bagi saya untuk menyebutnya sebagai dosen. Ups!
‘Pada hakekatnya, manusia itu lebih senang berbuat baik atau buruk?’ tanyanya. Lalu dia menunjuk seorang mahasiswa yang duduk di belakang untuk menjawab.
‘Berbuat baik.’ jawabnya.
‘Kenapa? Apa alasannya?’ tanyanya lagi.
‘Mungkin karena ada Tuhan, pak. Karena dia percaya Tuhan, maka dia berbuat baik.’ jawabnya setelah berpikir sekian detik.
Ada yang salah?
Tergantung.
Buat saya, itu jawaban yang mengejutkan. Tidak juga sih sebenarnya.
Hmm.. mungkin lebih tepatnya: jawaban yang kontemplatif.
Bukan karena jawaban itu muncul dari hasil kontemplasi mahasiwa tadi, tapi karena jawaban itu mendorong –setidaknya saya- untuk berkontemplasi.
…dan sedikit memasukkan keprihatinan dalam kontemplasi itu.
03 September 2011
Garpu
Di depan pagar rumah penuh lumut itu aku mematikan rokokku yang masih setengah. Sambil hati-hati aku mengintip dari luar pagar.
Oleh: Andreas Ryan Sanjaya
Rumah masih gelap, rupanya bapak belum pulang dari tempat kerjanya. Segera kunyalakan lagi rokokku sambil masuk halaman dan menghabiskannya di teras rumah.
Baru semenit aku duduk, tiba-tiba terdengar suara mobil tua bapak. Buru-buru aku mematikan rokok dan membuang puntungnya di tempat sampah yang penuh garpu.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Baca Tulisan Lain
-
Barangkali memang setiap negara tidak bisa tidak melakukan hubungan-hubungan dengan negara lain. Setiap hubungan yang dijalin bisa saja memi...
-
Cerita ini diawali ketika beberapa kawan melakukan penelitian di Desa Wisata Sidoakur yang terletak di Jalan Godean. Akhirnya saya ngikut...
-
Sembah bekti kawula Dewi Mariyah kekasihing Allah, pangeran nunggil ing Panjenengan Dalem. Sami-sami wanita Sang Dhewi pinuji piyambak, saha...
-
Yellow journalism Yellow journalism bukanlah merupakan sebuah aliran jurnalisme, melainkan sebuah julukan yang diberikan oleh The New York...
-
Terima kasih, adinda :)