Beli
isi cutter adalah kesia-siaan yang tiada duanya di dunia. Barangkali tidak bagi
Anda, tapi jelas benar bagi saya.
Bagaimana
tidak, seumur hidup ini belum ada lima kali ganti isi cutter. “Sekalian beli
isi,” pikir saya tiap kali beli cutter. Nyatanya, belum sampai ganti isi,
cutter itu sudah menghilangkan diri entah di mana.
Pernah
saya lalu bikin prakarya pakai isi cutter telanjang hanya dibungkus kaos kaki
tebal di tangan. Hasilnya, saya harus mengemut (baca: mengulum. Halah) jari
saya yang mengucur darah karena dicium ujungnya yang tajam.
Akhirnya,
saya beli cutter lagi. Baru. Murah. Tajam? Jelas.
Begitu
sampai rumah, gantian isi cutter yang menghilangkan diri. Takut kehabisan
cutter saya kehabisan isi, akhirnya saya beli lagi. Satu pak ada enam isi
cutter.
Begitu
seterusnya kesia-siaan ini turut saya lestarikan.
No comments:
Post a Comment