25 June 2011

Setengah Jam Menuju Selatan


Saat itu rumah begitu nyaman untuk tidur, tetapi biasanya jauh melebihi kata nyaman. Jadi kami dengan senang hati mencari tempat untuk tidur.

Beralas tikar, tanpa bantal, beratap rumbai, dan jangan mencari dinding ukuran 3x3 seperti biasa. Angin sering menyapa dan mengagetkan, apalagi menjelang subuh.




Setidaknya ada ini:


Slayer (fleksibel, bisa untuk tutup mata ataupun hidung)













Sarung tangan (simpel, bikin nyaman)















Kaus kaki (supaya hangat, jangan tanya baunya)










Dan ketika tengah malam menjelang, tinggal berjalan sekitar 20 meter dan sampailah kami di sana. Bersila. Merenung. Tak jarang tertidur.
 
 

Sampai bertemu kembali, “candi”. Aku tahu Tuhan tidak di tempatmu saja.

No comments:

Post a Comment

Baca Tulisan Lain