Gambar ilustrasi diambil dari www.slideshare.net Sastrawan dan jurnalis senior Goenawan Mohamad pernah berkicau,“Pers tidak harus netral dalam politik—dan ini sudah tradisi Indonesia sejak zaman pergerakan. Yang penting: pers jangan berbohong.”
Sumber: www.skanaa.com Pesta demokrasi terbesar yang digelar pekan depan membuat wacana publik menjadi riuh dan cenderung rusuh. Beberapa minggu ini publik dipaksa mengonsumsi kampanye negatif hingga kampanye hitam. Belum ditambah dengan komentar-komentar ‘asal bunyi’ dari akun-akun sosial media pendukung salah satu calon presiden (capres).
Hampir tiap malam saya melewati penjual sate ayam di dekat tempat tinggal. Seperti ‘bakul sate’ kebanyakan, mereka adalah orang Madura. Sudah beberapa tahun mereka berjualan di depan rumah seorang warga yang merelakan conblock di depan rumah menjadi kehitaman karena aktivitas ini.
Saya pernah tiga bulan kerja di Jakarta. Setelah itu saya balik lagi ke Jogja, rencananya mau belajar lagi. Saya kembali ke Jogja bukan karena Jakarta, tapi karena merasa tidak cocok dengan pekerjaan yang saya jalani. Memang, saya sempat membohongi diri dan mantan atasan dengan bilang ingin jadi wartawan (mungkin itu yang membuat saya diterima kerja jadi wartawan).