02 November 2015

Maaf, Sandalnya Sedang Pergi

Maaf, Sandalnya Sedang Pergi

bukanlah muntilan, apalagi merapi,
yang membuat kita jalan di atas
sandal yang sama

sandal itu butut, bau, dan tiap
sudutnya punya tanda kalau kita
berjalan lewat medan yang kasar,
berat, dan tak kenal ampun

kadang berendam di air sejuk
lalu dihajar di panas aspal kota
lantas mendarat di mulut kita
yang kian pandai mengumpat

sebilah sandal tak pernah kekal,
layaknya tiap hal kecil di sudut
semesta ini

kini kau berganti sandal,
melompat anggun ke kaki lain
yang lebih kuat,
lebih hangat

lantas aku lelehkan sandal
pakai air mata mendidih,
sambil belajar terbang

2015

bangun tidur

Baca Tulisan Lain