12 July 2012

Ngangsu Kawruh ing Litbang Kompas #1

Sejak 9 Juli 2012 sampai sebulan ke depan saya mendapat keberuntungan. Keberuntungan itu ialah kesempatan magang kerja di Litbang Kompas. Ketika beberapa teman-teman yang magang di tempat lain mengalami kerja praktek dari mata kuliah terapan, saya mengalami kerja praktek dari mata kuliah penelitian. Penelitian yang sesungguhnya. Bukan seperti penelitian kecil-kecilan di kampus yang penuh dengan 'kreativitas' :)

Keberuntungan yang kedua adalah pada tanggal 11 Juli 2012 ini sedang ada perhelatan politik besar di DKI Jakarta, yaitu pemilihan gubernur periode 2012-2017. Litbang Kompas punya proyek quick count, atau dalam harian Kompas dan Kompas TV dituliskan dengan terjemahannya dalam bahasa Indonesia: "hitung cepat". Prosesnya rumit dan multilayer alias berlapis-lapis. 

Jelas saya tidak berperan banyak, di sana sudah disiapkan alur penelitian yang matang dan panjang. Mereka sudah mempersiapkan itu sejak berbulan-bulan sebelumnya. Saya, yang datang pada H-2, tentu tidak diberi peran yang besar dibanding dengan seluruh proses penelitian yang panjang.

Harga (baik ekonomis maupun nonekonomis) yang harus dibayar Litbang Kompas untuk proyek ini tidak main-main. Secara ekonomi saya tidak tahu nominalnya, tetapi untuk hal-hal yang tidak bersifat ekonomis saya bisa membayangkan berapa besarnya. Sempat terlontar pertanyaan: apa yang dicari oleh Litbang Kompas dengan membayar 'harga' yang setinggi ini?

Mungkin ini pertanyaan bodoh, sebab orang bisa saja dengan mudah menjawabnya dengan 'kevalidan data'. Atau 'demi ilmu pengetahuan'. Atau demi 'mempertahankan reputasi Litbang Kompas'. Atau 'ingin menjadi lembaga survei yang terpresisi'. Atau 'demi nama besar Kompas'. Dan jawaban lain yang kira-kira isinya begitu. Namun, apakah benar hanya itu saja?

Saya tidak bisa membayangkan kalau Litbang melempar balik pertanyaan itu ke saya. Apa yang kamu cari dengan harga setinggi ini? Tentu tidak sesederhana pertanyaan: apa yang kamu cari dengan magang di Litbang Kompas? Jawabannya bisa anda bayangkan sendiri dengan mudah. 

Saya menempatkan pertanyaan itu pada halaman yang lebih luas, seperti: apa yang kamu cari (atau apa yang ingin kamu ciptakan) dalam hidup? 
Mengapa susah-susah kuliah? 
Mengapa repot-repot ke Jakarta? 
Mengapa berlelah-lelah naik gunung? 
Mengapa harus tersenyum ramah di hadapan orang yang benci kita? 
Mengapa harus berlutut di depan altar gereja?

Mungkin belum saatnya menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, lebih baik menjawab pertanyaan yang diajukan ke Litbang Kompas. Masih ada waktu beberapa minggu di sana, semoga jawaban itu muncul dari proses komunikasi yang saya amati di kantor.

Oh ya, satu lagi. 
Saya punya proposal magang yang sudah dibubuhi tulisan 'acc' oleh dosen pembimbing. Setelah magang ini saya harus membuat laporan lalu diuji di depan dosen penguji KKL alias magang. Saya rasa proposal itu menjadi kecil dibanding dengan pengalaman yang saya dapat di sana. Yang jelas, proposal dan laporan magang itu bukan jawaban mengapa saya memilih untuk magang di Litbang Kompas. 

Sampai jumpa!

2 comments:

  1. selamat sore. mau tanya. masnya dulu kuliah di jurusan apa ya? apa kaitan jurusan mas dengan magang di litbang kompas?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya dulu kuliah Ilmu Komunikasi, konsentrasi Jurnalisme dan Kajian Media. Maaf baru ditanggapi sekarang :)

      Delete

Baca Tulisan Lain