Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2016

BeHa Lima Ribuan

Adalah sebuah grup jual beli barang bekas di Facebook. Saya iseng masuk grup ini, siapa tau ada barang menarik. Rupanya bukan saja barang menarik, tetapi perilaku berkomunikasi yang menarik dari beberapa anggota grup. Ini baru satu, lain kali saya update lagi  :)

The Hidden Harmony

I was baptized at Rome Catholic church when three months old. Until now I pray using Catholic tradition, and never use another religion tradition. But live as minority in the middle of Moslem make me know some of their tradition, include how they pray five times a day.

Menguliti Dodit

Belakangan ini saya agak gila. Utang tulisan yang cukup banyak justru membuat saya malas untuk melunasinya. Maka saya sering buka Youtube, cari hiburan, siapa tahu bisa mengurangi stress. Saya cari dengan kata kunci “Dodit” untuk cari hiburan. Mengapa Dodit? Ya bagi saya, dia adalah standup comedian paling lucu. Mungkin karena lucunya beda dengan yang lain-lain. Mereka yang lain itu lucu ala Betawi, atau ala Jakarta, yang bagi saya kadang enggak lucu. Setelah menonton banyak video Dodit manggung di mana-mana, saya menemukan beberapa hal yang jadi pola materi standup-nya Dodit. Pertama, meninggikan diri. Ini konteksnya juga bercanda. Misalnya dia tanya “Ada yang sudah kenal saya?” Kalau audiens jawab “Belum” Dodit akan bilang “Sana beli tivi” atau jawaban sejenisnya. Intinya, dia mau bilang kalau dia sering masuk tivi. Selain main beberapa film, skarang Dodit juga muncul di acara serial komedi bertema ojek di Net. Dulu juga sering dibahas soal jumlah followernya di Twitter ...

Tetap Tegar Walau Terkilir

Tahun 2006 saya ikut organisasi Pelajar Pecinta Alam van Lith (Papala VL). Mottonya: tetap tegar walau terkilir. Nah, kegiatan di Papala itulah yang membuat saya hingga—paling tidak—awal tahun 2016 ini masih naik gunung. Namun ini bukan soal naik gunung, ini soal sepatu tracking. Berdasarkan pantauan (baca:   kepo ) dari media sosial, Papala masih rutin mengadakan pendakian bersama. Sekarang teman-teman Papala keren. Gear pendakiannya bagus dan komplit, sepatunya juga sepatu tracking semua. Sungguh, ini pujian, bukan sindiran. Karena bagaimanapun sepatu tracking itu kan memang didesain untuk keamanan pendaki. Dulu seingat saya (semoga saya salah ingat) hanya ada satu (atau dua) teman seangkatan yang punya sepatu tracking. Artinya, sepatu tracking itu barang mewah. Bahkan setahu saya pernah ada kakak kelas yang pinjam sepatu tracking punya teman saya. Apakah itu berarti teman seangkatan kakak kelas saya tidak ada punya sepatu tracking? Entah. Kami dulu naik gunung pak...