Sumber: colourbox.com |
“Kapan manusia akan punah? Bagaimana caranya?”
“Kapan bumi akan musnah? Ataukah bumi akan pulih?”
Pertanyaan-pertanyaan itu selalu menyembul di benak tiap kali
berpikir tentang alam. Bruce Lipton dalam “The Biology of Belief” menuliskan
bahwa bumi kita ini telah mengalami lima kepunahan—yang semuanya disebabkan
oleh peristiwa ekstraterestrial. Kali ini bumi sedang menghadapi kepunahan
keenam, namun disebabkan oleh perilaku satu organisme hewan: manusia.
Dalam diskusi-diskusi tentang lingkungan di kampus juga sering
dibicarakan bahwa bumi memang mengalami kerusakan. Kerusakan itu dimulai ketika
spesies manusia hadir. Kerusakan ini jauh semakin parah setelah era revolusi
industri.
Setahu saya, kaum Marxis—dalam hal kerusakan alam ini—menyalahkan
sistem kapitalisme dan orang-orang kapitalis di dalamnya. Menurut mereka
kapitalisme akan selalu menuntut keuntungan yang lebih besar. Mereka akan
melakukan segala cara untuk mencapai tujuan itu, termasuk mengeksploitasi alam
besar-besaran secara serampangan.
Kaum vegan beda lagi. Mereka sering mengajak orang lain untuk
“stop makan daging” karena peternakan itu menyumbang penyebab kerusakan alam
yang besar. Peternakan itu butuh “biaya alam” yang besar, mulai dari air sampai
pengelolaan kotoran yang berbahaya bagi lapisan ozon di bumi.
Ada juga mereka yang menyalahkan kaum perokok. Selain memicu
kanker, asap yang mengotori udara, sampah filter rokok itu diduga termasuk
sampah yang sulit terurai.
Argumentasi lawannya adalah “Anda bilang antirokok tapi masih naik
kendaraan bermotor. Asap yang anda semburkan di jalan-jalan lewat knalpot itu
terhisap oleh orang-orang dan lebih mengotori udara dibanding asap rokok!”
Sementara itu ada kawan lulusan Arsitektur yang hampir selalu
menolak tawaran terlibat dalam proyek pembangunan—biasanya perumahan. “Bangunan
itu merusak alam. Mereka ubah tanah dan sawah jadi perumahan,” katanya.
Dalam suatu pertemuan juga pernah ada orang yang disebut “pakar
ekologis” menyerang kami dengan pertanyaan tentang perilaku merokok, makan
daging, menggunakan plastik, dan perilaku lain yang dianggap tidak ekologis.
Orang-orang lalu dengan sinis bilang, “Kalau mau ekologis betul ya tanggalkan
saja itu semua pakaian, lalu tinggal di hutan.”
Tentu masih ada banyak perdebatan di sana sini. Setiap orang bisa
saja mengoreksi perilaku orang lain. Juga mereka bisa saja menyadari
perilakunya ini merusak alam, tetapi tidak ada pilihan lain.
Saya masih kurang membaca, sehingga tak tahu jawaban ilmiah dari
pertanyaan di awal tulisan. Tetapi sedangkal imajinasi diri, saya yakin bumi
akan pulih setelah manusia punah. Entah bagaimana cara spesies ini akan punah
kelak.
No comments:
Post a Comment