Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2016

Pilihan adalah Ilusi

cinta dan benci kita berjalan di satu kutub ke kutub lain pada jalan cinta kita bawa benci pada jalan benci kita bawa cinta kala tidak jalan, kita tak bawa apa.apa dan sudah itu mati tak selalu kita bisa pilih mereka, angkut semuanya !

Seperti Kucing

“I wish my God you’d stay, kanca kenthelku..” seperti kucing putih yang selalu diusir bapak di teras depan rumah tiap pagi. tak peduli betapa kotor dan berdebunya teras rumah kami, kursi paling timur selalu jadi tempat tidurnya. dia hanya pergi sebentar tapi pasti kembali lagi. tiap kali dia pergi selalu ada jejak tapak kaki kucing yang aku tak tahu bagaimana caranya meninggalkan jejak menjemukan itu gagang sapu semprotan air guyuran gayung bentakan serak kasar kurang satu yang belum kami lakukan: meracuninya sebangsat.bangsatnya kucing itu, kami tak mungkin membunuhnya. perlahan atau secepat kilat, kejam atau penuh kasih, pokoknya tak mungkin. di leher kucing putih ngantukan itu ada kalung merah dengan lonceng kecil, tanda kalau dia dimiliki oleh suatu kampret yang lebih pantas mengakhiri hidupnya “Just enjoy your life, kanca kenthelku..” seperti kucing putih yang egois dan tak pernah tak terlihat mengantuk di teras depan rumah. dia bangun hanya untuk meng...

Jreng

begini cara kerja ingatan, sayang kursi tamu budhe dan ciuman pertama jok motor bebek yang sisa banyak pelukmu erat pada pinggang seragam putih biru dan nilai 10 sosok yang bicara dari masa lalu tapi gemanya masih terurai dalam tiap kucekan tanganmu ke pakaian yang tiap hari kau cuci sehabis mandi inginlah menggondolmu dengan paksa ke jalanan licin stockholm pinggir pantai dan napak tilas ke cardiff yang ramai suara bule beraksen british kental tapi itu jauh dari jatiningsih.. terlalu jauh “wajar, aku butuh teman..” “iya..” “tenang, it’s so yesterday..” “iya..” lalu aku diam dan melihat kotoran hitam di kuku kalau kucungkil dalam.dalam nanti malah luka atau semakin dalam lantas makin banyaklah hitam.hitam yang hinggap sementara angin bersenandung kecut sambil sembunyi macam pengecut “Hold back the night.. light up the sky..” jreng. Sleman dini hari 1 6122016

BUKAN DESEMBER

: teringat mariyah dan jabang bayinya bukan desember gerimis ini yang meletupkan aroma.aroma sepi mengharu biru di antara sepatu tracking penuh lendutmu, tetapi adalah sesembahanmu yang kepada pencipta yang memekakkan cuping telinga bayi yang baru lahir prucut dari rahim bundanya yang kesakitan engkau maha besar ! engkau pantas dibela ! monas, bandung, spanduk, nista, dan deretan kata.kata sakti lainnya sigap memenuhi lini masa atas kuasa ujung pena penulis. semacam tsunami kata dan informasi yang sama sekali tak bikin harga sayuran bawang dan cabai naik lalu memantaskan hidup petani kecil (?) pun juga pekikan gantung ! bunuh ! sate ! sekarang juga ! kepada si kafir yang diam.diam membangun persinggahan suci dan menjernihkan sungai.sungai yang mengalir menuju muara kepala batumu bukan desember gerimis ini yang melahirkan gemertakan gigi susu dan kerutan ujung jari yang mati dilahap dingin, tetapi adalah perginya kesehatan akal yang tergusur oleh tarik.tarikan antara: benci d...

SAMI ASIH GROUP

aku masih duduk melamun di warung kuning merah bertirai hijau buluk itu. warung di depan kedai jus pak lebah yang harganya tak menyengat. "nastel ak?" sapa pemuda Sunda dengan mata jenaka. badannya kecil, dengan urat-urat tangan yang tampak jelas menghias. "iya, sama es teh," jawabku otomatis. tanpa sedikitpun berpikir. persis pegawai minimarket tiap kali pelanggan mendorong pintu kaca. keisengan tak luput mendatangi pembeli. sering si aa' menaruh sepasang sendok di satu piring, dan sepasang garpu di piring pembeli lain. mereka lantas makan dengan muka masam meski terhibur. sedikit. tapi, itu dulu. tujuh tahun yang lalu. kala warung ini masih kumuh; dengan alas tanah yang becek di kala hujan. tiap tahun gadjah mada menahbiskan putra-putrinya jadi sekrup pabrik yang luar biasa handal menjalankan negeri ini. rupanya, seiring pembeli berganti,  pemuda jenaka itu berganti pula. dengan rela, ataupun terpaksa. lantai warung kini keras. d...

Hati Orang, Siapa yang Tahu?

via republika.co.id Hanya mau mencatat saja kalau hari ini (2/12) ada aksi super damai di kawasan Monas, Jakarta. Bentuk aksi tersebut adalah salat Jumat bersama. Dari sejumlah informasi yang beredar di lewat online (awas HOAX!) jumlah peserta bisa mencapai 2 hingga 3 juta orang. Jelas, ini peristiwa luar biasa. Hampir semua media meliput, termasuk media-media internasional. Beberapa kedutaan juga bereaksi dengan meningkatkan keamanan. Bagaimanapun, sebagai pemuda pengangguran di sebuah kota kecil, saya merasa perlu untuk mencatat beberapa hal. Istilah Aksi Ketua GNPF MUI Habib Rizieq dalam siaran pers Jumat (25/11) lalu mengatakan bahwa ini adalah aksi super damai. Beberapa media turut menyebut aksi ini juga dengan istilah “aksi super damai,” ada juga yang menyebutnya “aksi damai” saja. Presiden Jokowi menyebutnya berbeda. "Kan gak ada demo, siapa bilang akan ada demo. Yang ada doa bersama, bukan demo ya," tegasnya di depan para awak media. S...